Senin, 28 November 2011

Berbisnis Sevara Franchise

           Franchisor atau pemberi waralaba adalah, badan usaha atau perorangan  yang memberikan hak kepada pihak  lain  untuk memanfaatkan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan cirri khas usaha yang di milikinya. Franchisee atau penerima Waralaba  adalah, badan usaha atau perorangan yang di berikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan  hak atas ekayaan intelektual atau penemuan cirri khas yang dimiliki pemberi waralaba. Jadi pada intinya, bisnis dengan franchise adalah meode dalam pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen, sedangkan pihak yang diberi tanggung jawab untuk mengelola disebut franchise. Dengan kata lain, pihak franchise diberi hak dan wewenang untuk menggumpulkan produk ataupun merek barang yang telah diciptakan oleh franchisor.
Sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan managemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk nama usaha ( brain name ), merek bisnis, logo, dan cara memproduksinya.

SEJARAH FRANCHISE
Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Di Indonesia franchise dikenal sejak era 70-an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat pesat dimulai sekitar 1995. Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil ditandai dengan perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Waralaba
Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian Waralaba.

Waralaba Dapat Dibagi Menjadi Dua Yaitu :
·         Waralaba luar negri, cendrung lebih di sukai kaena sistemnya lebih jelas,merek sudah di terima di berbagai dunia, dan di rasakan lebih begengsi.
·         Waralaba dalam negri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan saha ini yang di sediakan oleh pihak waralaba.
Beberapa keuntungan bagi Franchisor :
1.     Produk atau jasa terdistribusi secara luas tanpa memerlukan biaya produksi dan biaya investasi.
2.    Produk atau jasa dikonsumsi dengan mutu yang sama.
3.    Keuntungan dari royalti atau penjual lisensi.
4.    Bisnisnya berkembang dengan cepat di banyak lokasi secara bersamaan yang dapat meningkatkan keuntungan. 
Beberapa keuntungan bagi Franchisee :
1.     Popularitas produk atau jasa sudah dikenal oleh konsumen yang dapat menghemat biaya promosi.
2.    Mendapatkan fasilitas-fasilitas manajemen tertentu
3.    Mendapatkan image sama dengan Franchisor 
Beberapa kerugian bagi Franchisee :
1.     Biaya starup cost yang tinggi.
2.    Tidak bebas dalam  mengembangkan usahanya karena berbagai peraturan yang telah ditetapkan Franchisor.
3.    Terikat pada pembelian bahan untuk produksi roduk atau jasa yang akan dijual.
4.    Harus jeli dan tidak terjebak pada isi perjanjian dengan Franchisor. 
KESIMPULAN
1.     Bentuk Franchise yang merupakan bisnis instant banyak diminati oleh pengusaha Indonesia karena pasar yang telah tersedia serya beberapa keuntungan dari bentuk Franchise itu sendiri seperti bantuan yang diberikan Franchisor.
2.    Bisnis Franchise makanan mempunyai ciri khusus dari produknya sehingga dapat lebih mudah bertahan dari ancaman pasar.
3.    Terjadinya pergeseran budaya dari budaya tradisional menjadi budaya modern yang membantu suksenya bisnis Franchise makanan.
4.    Motivasi membeli makanan asing / baru secara keseluruhan sangat tinggi, namun loyalitasnya mereknya rendah.
5.    Menu bisnis Franchise makanan menjangkau konsumen segala umur dengan berbagai paket menu untuk anak dan dewasa.
6.    Kelas sosial tidak menjadi penghambat bagi keberhasilan pertumbuhan bisnis Franchise.
7.    Bisnis Franchise mengantisipasi perubahan gaya hidup.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar