Para generasi pendahulu telah menghasilkan karya
besar bagi bangsa ini. Kemerdekaan bangsa merupakan karya monumental yang luar
biasa yang dihasilkan oleh para founding fathers negeri ini, yang tidak lain
adalah para pemuda. Kemerdekaan bangsa ini bukan dihasilkan melalui warisan
para penjajah, namun dihasilkan melalui tercecernya keringat dan darah,
semangat dan aktivitas, retorika dan diplomasi yang dilakukan oleh para
pendahulu.
Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi
rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri
dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa Indonesia
I. PERANAN
PEMUDA DAN MAHASISWA DALAM KEMAJUAN BANGSA (ERA DAHULU)
Peran
pemuda dalam sejarah negara dan bangsa Indonesia pertama kali dapat dilihat
dari kebangkitan bangsa tahun 1908 atau tepatnya ketika berdiri Boedi Oetomo
tanggal 20 Mei 1908. Melalui proses kebangkitan bangsa ini, maka para pemuda
telah menggelorakan semangat agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak
terserak-serak dalam arti wilayah, suku, ras, agama dan sebagainya akan tetapi
telah memiliki kesadaran berorganisasi sebagai persyaratan untuk kebangkitan
nasional. Mereka dikenal sebagai generasi 08.
Salah satu tonggak lain,
persatuan dan kesatuan bangsa sebenarnya ketika terjadi Sumpah Pemuda tanggal
28 Oktober 1928. Hal ini berarti bahwa pemuda telah memiliki peran yang sangat
signifikan dalam proses pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia. Melalui
Sumpah Pemuda: Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia merupakan titik
awal bagi proses pembentukan negara bangsa yang kemudian dikenal sebagai negara
dan bangsa Indonesia. Kongres para pemuda di tahun tersebut tentunya tidak bisa
dibayangkan seperti rapat umum di zaman sekarang. Rapat Umum para pemuda kala
itu tentu berada di bawah bayang-bayang kekuasaan kaum kolonialis, sehingga
akan terdapat banyak kesulitan yang dihadapi. Meskipun begitu, para pemuda
dengan sangat antusias dan semangat akhirnya dapat mencetuskan gagasan mengenai
Indonesia pasca penjajahan, Indonesia merdeka. Mereka inilah yang kemudian
disebut sebagai generasi tahun 28.
Gerakan
perjuangan pemuda dan mahasiswa sebagai control pemerintahan dan control social
terus berkembang pesat, hingga terjadi Tragedi Trisakti yang merupakan gerakan
perjuangan pemuda dan mahasiswa. Gerakan ini menuntut reformasi perubahan
pemerintahan yang KKN ( korupsi, kolusi dan
Nepotisme ) dan memaksa Presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai
Presiden Republik Indonesia.
Sejarah
panjang gerakan pemuda dan mahasiswa merupakan salah satu bukti eksistensi dan
tanggung jawab sebagai rakyat Indonesia dalam memberikan perubahan dan
memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.
II. PERANAN PEMUDA DAN MAHASISWA DALAM KEMAJUAN BANGSA (ERA
SEKARANG)
Generasi
muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan sangat membanggakan
bagi masyarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi,
faktanya membuktikan bahwa generasi muda di Indonesia saat ini cenderung
mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa ini.
Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi pada generasi muda antara
lain kasus narkoba, kejahatan, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Peranan
pemuda dan mahasiswa tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam
mewujudkan dan melanjutkan cita-cita bangsa ini yang telah diperjuangkan oleh
para pahlawan terdahulu.
Peranan
pemuda dan mahasiwa terlihat sudah mulai terarah ke gerakan pemuda dan
mahasiswa pada zaman reformasi. Bisa kita lihat pada peristiwa Kenaikan BBM
kemarin. Unjuk rasa pemuda dan mahasiswa terlihat anarkis. Jika Kenaikan Harga
BBM benar-benar terjadi, bisa saja unjuk rasa pemuda dan mahasiswa menjadi
unjuk rasa besar-besaran, seperti Tragedi Trisakti pada zaman reformasi.
Dilihat
dari segi positifnya, peranan pemuda terhadap kemajuan bangsa sudah membaik,
misalnya dengan memenangkan kompetisi antar negara. Dengan pemuda menjadi
pemenag atau hanya berpartisipasi, itu sudah menjadi peranan dalam kemauan
bangsa.